Berita

Pak Ndut


Sore itu sebelum memasuki jadwal sholat magrib suasana nya sungguh berbeda dari maghrib-magrib ayalnya tampak hiruk pikuk aroma dapur dapur warga sekitaran asrama mulai memberi aroma tak sing, yang mana aroma ini khas terasa setiap setahun sekali. Aroma tersebut adalah gulai rendang untuk dipersiapkan esok hari menyambut bungkusan daging dari hewan kurban yang akan diberikan panita, pantas saja mereka antusias krenana pada hari esok di identik dengan penyembelihan hewan kurban yang dilakukan oleh masyarakat sekitar setelah selesai sholat ied adha.

Suara moratal alqur’an mulai merambat terdengar di setiap mesjaid-mesjid yang mana suara tersebut sebagai tanda bahwa waktu sholat akan segera tiba, aku pada saat itu hampir terlupa bahwasanya asrama ini sedang mengadakan buka puasa bersama alhamdulilahnya pada saat itu saya sedang puasa, paling tidak jadi lah dengan pihak asrama mengadakan acara tersebut isi kantong saya tidak terancam punah hari ini, membersihkan diri mulai menapak menuju mushala asrama.

            Desing azan maghrib telah berkumandang panggilan allah sana sini mulai terdengar dan waktu yang telah ditunggu –tunggu pun tiba yang tak lain dan tak bukan adalah buka puasa dengan penuh kebersamaan kami mulai menyantap makanan yang telah disediakan olah pihak panitia terdapat diantara kami yang begitu kompak dalam hal menyantap makanan tersebut . Indahnya kebersamaan pada saat itu tanpa mengucilkan dan menerka seorang kawan siapa yang tidak sedang puasa lalu nimprung ikut menyantap bersama, disela sela menyantap makana azan masih berkumandang dan hampir selesai walaupun makanan nya belum pada habis kami bergegas meningglakan tempat tersebut menunju tempat wudhu dan sholat berjamaah dimulai.

Setelah azan selasai suasana yang tak ayal tampak berubah suasana ketiaka suruan awal takbir yang dikumandangkan oleh imam dan disusul oleh para jama’ah lantunan takbir hal itu telah mampu membuat suasana dalam mushala itu berbeda pasalnya dalam lantunan itu terdapat bacaan khusus yang  emang harus dikumandangkan setiap dua kali dalam setahun antra idul fitri dan idul adha. Kami ramai ramai mengkutinya dengan penuh semmangat dalam penghayatan dan tak sabar menunggu hari esok yang menjadi hari besar bagi umat islam.

Gema suara takbir berlanjut sampai subuh hari sekan suruan tersbut tak pernah berhenti sedari ba’da maghrib tadi dan berlajut lagi selepas subuh,tepat pukul 06:00 aku mulai berangkat menuju tempat digelarnya sholat ied di laksanakan walaupun pada saat itu orang orang sedang ramai berkumpul tak ada satu pun yang mengabaikan protokol kesehatan, suasana sholat ied tahun ini sangat berbeda dari tahun tahun sebelumnya dimana pada tahun ini bumi sedang dilanda wabah yang tak berkesudahan yang tak tau akan kapan hilang nya wabah tersebut walaupun telah banyak menghilangkan nyawa umat manusia yang terjangkit olehnya.

Sholat mulai dilaksanakan pukul 07:30 sembari menunggu tepat pada waktunya dan mununggu para jam’ah lainya gema takbir masih terus dilantunkan dengan punuh semangat seakan-akan semangat tersebut tak pernah punah walaupun sudah sedari purba waktu dilantunkan. Salah satu pihak panita mulai mengingatkan waktu sholat tinggal beberapa menit lagi dan tak lupa panitia tersebut mengingatkan kembali tatacara dalam melalaksanakan nya mulai dari niat hingga selesai, dan sholat pun mulai dilaksanakan terdapat imama didepan telah bersiap-siap mengangkat takbir “allahu akbar”.

            Sholat ied telah selesai dilaksanakan para jama’ah telah berangsur pulang, menyapkan diri untuk sekadar melihat proses pemotongan hewan kurban ataupun tergabung sebagai panitia dalam acara tersebut. Ini lah salah satu dari ke istimewaan dalam memperingati acara idul adha dimana setiap rumah bisa di prediksi akan lauk yang tersedia menu utamanya adalah daging, pasalnya proses pemotongan hewan kurban dilakukan satu harian tetapi memakan nya sampai seminggu salut bukan.

Ada hal jenaka dalam proses penyembelihan hewan kurban yang sejak awal sudah menjadi perhatian bagi saya dan teman teman,yaitu dengan kehadiran sosok bapak-bapak yang mempunyai jiwa semangat yang tinggi sejak sedari sapi belum di potong sampai masuk kedalam kantong bapak tersebut masih tinggi juga semangat yang membara hingga darah pun mulai tinggi hal ini yang menjadi pusat perhatian bagi saya dan kawan-kawan pada saat itu.

Bagaimana tidak sebut saja pak ndut karena postur tubuhnya yang lumayan gemuk, pak ndut sedari sapi belum di eksekusi pak ndut sudah mulai memarah marahi panitia lainya,nth emang seperti itu gaya bicaranya atau kami yang menganggap lain dalam pembawaan nya, aku tidak tahu pasti kata kata yang terucap dari amarahnya namun yang jelas gesture pak ndut sedari awal sampai selesai masih saja mengurat dan memerah.

Apalagi ketika hendak penumbangan sapi terlihat semua orang yang ikut turut andil dalam penumbangan sapi tersebut salah dimata pak ndut, hal ini saya tangkap dari gesture nya sewaktu memegan salah satu tali yang terikat dari sapi tersebut pada saat itu semua orang salah salah dan tak tau apa yang disalahakanya, terlihat jenaka namun alangkah berdosa jika kami menertawakan sikap pak ndut yang sedari awal sudah memerah dan mengurat.

Sapi telah di potong dan dimasukan kedalam kantong lagi-lagi pak ndut masih saja memerah dan mengurat dalam pembagian, peletakan, penempatan dan pengemasan yang kurang rapi, kurang sejajar dalam penyusuan pokoknya pada saat itu kurang ini dan itu yang terdengar olaeh kami, setelah saya ambil kesimpulan pak ndut ini tipikal orang yang sangat teliti dan perfectsionis dalam suatu kegitan bermasyarat, terlihat sedari tadi pak ndut tidak mau mengecewakan masyarakat yang hendak menerima daging tersebut.

Sifat tegas dan semangat tinggi yang menjadi pemicu untuk saya yang masih muda ini, tanpa disadari sikap pak ndut yang terlihat pemarah itu menunjukan bahawasanya jangan sepele sama suatu pekrjaan walaupun dibantu dengan orang yang ramai tetapi harus fokus dan berikan yang terbaik untuk sipenerima dari hasil yang kita kerjakan tersebut, yang tadinya sikap itu hanya lulucon belaka bagi saya dan kawan-kawan ternyata ada makna yang bisa saya ambil dari sikap pak ndut tersebut. Saya tersadar akan suatu hal yaitu bukankan setiap perjalanan baik atau buruknya mempunyai makna? bhakan yang kita lihat lucu sekalipun menyimpan makna yang membngun untuk menjadikan pribadi yang lebih baik, dan itulah yang saya ambil setelah milihat sikap pak ndut tersebut.

Malam harinya saya dan warga asrama lainya berkumpul dibawah tepat nya di depan kantor, untuk menyantap daging yang telah di olah dari asrama putri, dan sebelum menyantapnya kami memulai menghidupkn bara api sebagai ritual tahun pada saat idul adha telah tiba, jangan risau ini bukan ritual debus yang mampu menahan panas nya api dalam tubuh,cukup api cemburu saja yang ditahan dalam hati dan mengkalkulasikan melalui jiwa untuk menajdi lelaki yang tegar, tanpa saya sadar tulisan saya nyasar dan menjadi baper. Kipas mengipas dimulai tusuk pertusuk sudah berjajar diatas bara api, ritual ini tidak lain dan tidak bukan yaitu membuat sate, hal ini setiap idul adha telah dilakukan dari pada banyak daging yang tidak diolah mending disate begitu lha ujar setiap penghuni asrama begitu juga dengan saya.

Kipas mengipas terus berlanjut sampai suatu ketika malam dilanda hujan khawatir akan bara api yang akan padam kami pun segera memindahakan ke tempat yang aman, hujan yang terus berjatuhan tak menggurkan niat kami dalam membuat sate sampai pada akhirnya sate telah matang dan akan terhidang tampak dari masing-masing kawan telah mengambil tempat duduk yang telah disediakan walaupun posisi kami tidak terlalu rapi paling tidak panita tidak kesulitan dalam membagikan jatah makanan yang tertera pada malam itu.

Menyantap dengan kebersamaan mengunyah dengan penuh pengharapan semoga tahun depan bisa seperti ini lagi dan meminum kesegeran air es yang disediakan dengan tuangan kenangan yang akan dikenang sampai kapan pun dan akan saya ingat selalu kebersamaan ini. Karena lambat laun kebersamaan ini akan menjadi purba, kebersamaan ini akan punah. Mungkin kenangan akan terkubur tapi percayalah jiwa kekompakan akan tetap menjamur dimanapun berada kerena sedari saat ini, sedari menjadi mahasiswa yang tinggal diasrama sudah ditanamkan utnuk menajga kekompakan dalam selindung. Terus berproses dan semoga kita semua sukses dalam bidangnya masing-masing amiin.


Penulis: Karisma

Tulisan Lainnya
Foto Berita

Pengurus Asrama Al-Munawwarah Universitas Islam Riau Tahun 2020

Daftar Pengurus

18-08-2020 — 11:28:05 - Budi Hardianto S.T - Dilihat 1660 kali
Foto Berita

Bukan Kurban Perasaan Tapi Kurban Kebaikan

Asssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Alhamdulillah…

08-08-2020 — 21:53:43 - Admin - Dilihat 1542 kali
Foto Berita

Asrama Al-Munawwarah Universitas Islam Riau

Saya mau bertanya apa yang terlintas dibenak teman-teman ketika mendengar kata “Asrama?”. Saya yakin diantara kita ada yang berpikir bahwa kehidupan di Asrama itu ribet, ketat, penuh dengan peraturan dan jika tidak dipatuhi maka akan dikeluarkan kosekuensinya. Jadi semua pikiran-pikiran itu…

14-07-2020 — 11:25:59 - Puput Novita - Dilihat 3189 kali
Foto Berita

Bagaimana Caramu Bersyukur?

HIMMAM (Himpunan Mahasiswa Asrama Al-Munawwarah) kembali melakukan kunjungan sekaligus silaturrahmi kepada adik-adik di Panti Asuhan Darul 'Ilmi, Pekanbaru. Yang mana panti asuhan ini baru berdiri ±4 bulan dan jumlah anak ±27 orang. Ada banyak sekali kegiatan-kegiatan amal dan kebaikan yang bisa dilakukan…

14-07-2020 — 10:35:20 - Rahmi Junianti Lestari - Dilihat 1678 kali
Foto Berita

Kegiatan Ifthar Jama’i Asrama Al-Munawwarah UIR

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang bertabur pahala disetiap kebaikan dan sudah menjadi kewajiban kita untuk berpuasa pada…

12-07-2020 — 10:59:18 - Julisa Herzhadona - Dilihat 4265 kali
Foto Mudir Asrama Al-Munawwarah UIR
USTADZ HARIF SUPRIADY, M.A

— Mudir Asrama Al-Munawwarah —

BismillahairahmaanirrahimAssalamu'alaykum Warahmatullahi wa BarakaatuhPuji Syukur kehadirat Allah -subhanahu wata'ala- atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga kita bisa melaksanakan berbagai aktifitas positif dalam setiap peran dan tugas kita masing-masing. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhmmad-shallallahu 'alaihi- wasallam, juga kepada keluarga dan sahabatnya. Semoga kita…

Find Us On

Berita Terbaru

Kategori